Di postingan kali ini, aku mau memberikan rekomendasi artikel jurnal tentang sejarah perpustakaan yang menarik banget untuk dikaji. Artikel jurnal ini masuk ke dalam Jurnal Buletin Al - Turas yang diterbitkan oleh Fakultas Adab Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Buletin Al - Turas yang juga berkolaborasi dengan Asosiasi Dosen Ilmu Adab (ADIA) Indonesia, membahas tentang berbagai macam masalah dan kemajuan dalam berbagai bidang keilmuan seperti kajian Islam, sejarah, sastra, budaya, ilmu perpustakaan, linguistik, dan bahasa. Buletin Al - Turas juga telah mendapatkan akreditasi SINTA 2 yang diberikan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Akses Jurnal : Buletin Al - Turas |
Di dalam Buletin Al - Turas, terdapat salah satu artikel yang menarik tentang sejarah perpustakaan, judulnya yaitu "Perpustakaan dalam Sejarah Islam : Riwayat Tradisi dan Pemeliharaan Khazanah Intelektual Islam". Artikel yang ditulis oleh Didin Saepudin ini membahas tentang sejarah perpustakaan dalam perspektif sejarah Islam. Terdapat pembahasan mengenai kategori perpustakaan pada masa lampau Islam, perpustakaan - perpustakaan penting Islam, perpustakaan milik Yahudi yang berhubungan dengan Islam, toko buku pada masa lampau Islam, dan riwayat runtuhnya perpustakaan Islam.
Deskripsi Artikel Jurnal |
Dikatakan bahwa pada masa abad permulaan Islam, perpustakaan memiliki tiga kategori. yaitu perpustakaan umum, semi umum, dan pribadi. Perpustakaan umum yang paling terkenal adalah Bayt Al - Hikmah. Perpustakaan ini terletak di kota Baghdad serta merupakan perpustakaan terbesar dan terlengkap pada masanya. Bahkan dikatakan bahwa perpustakaan ini setara dengan universitas ilmiah kelas dunia pada masa kini loh. Bayt Al - Hikmah memiliki peran lain selain perpustakaan, seperti pusat penerjemah, pusat kajian dan naskah, menara astronomi, sekolah, dan kantor.
Lalu selain perpustakaan, pada masa lalu hingga saat ini toko buku juga merupakan salah satu tempat sebagai transmisi ilmu pengetahuan. Pada masa dinasti Abbasiyah, toko buku banyak berkembang di wilayah Afrika Utara hingga Semenanjung Iberia. Yang unik dari toko buku di masa lalu adalah terdapat kelompok lingkaran studi yang dikepalai oleh pemilik toko buku tersebut yang mendiskusikan buku - buku yang dijual di toko tersebut. Sehingga ilmu pengetahuan cepat tersebar dan para pemilik toko buku memberikan banyak sumbangan atas kebangkitan intelektual Islam.
Lihat juga : Sudinpusip DKI Jakarta Lakukan Restorasi dan Digitalisasi Dokumen dan Arsip Warga |
Mungkin banyak dari kalian yang bertanya - tanya, bagaimana bisa perkembangan ilmu pengetahuan Islam yang sebesar itu kini sudah banyak yang menghilang dan hanya menjadi sejarah? Salah satu penyebab dari musnahnya pengetahuan - pengetahuan itu karena adanya perang salib yang membuat perpustakaan - perpustakaan terbakar habis oleh bangsa Mongol, orang - orang Kristen, Turki, dan pengikut aliran sesat. Bahkan meskipun jika ada beberapa buku yang selamat, buku tersebut akan dijual dengan harga selangit lalu sampulnya akan dirobek dan dijadikan sepatu sedangkan isinya dibakar seluruhnya. Masa runtuhnya kejayaan Islam dikenal juga sebagai The Dark Age of Islam.
Nah, itu merupakan sedikit ringkasan dari artikel "Perpustakaan dalam Sejarah Islam : Riwayat Tradisi dan Pemeliharaan Khazanah Intelektual Islam". Untuk artikel lengkapnya kalian bisa membacanya atau mengunduhnya di halaman berikut 👇
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/2927/4120
Sekian untuk artikelku kali ini, semoga dapat membantu kalian untuk lebih memahami sejarah perpustakaan Islam. Terima kasih bagi teman-teman yang sudah membaca postinganku and see you in my another post! 🙋